NAMA :
Mia Purwanti
NPM :
34110376
KELAS :
3DB16
TEMA : Sejarah Perbankan di indonesia
Sejarah Bank ICB Bumiputera
TAHUN 1990
Bank
Bumiputera mulai beroperasi sebagai bank umum sejak 12 Januari 1990 berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan RI No.10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990 dan
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.22/1147/UPPS/PSbD tanggal 20 Januari
1990, keduanya tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Umum kepada PT
Bank Bumiputera Indonesia.
Pada saat
pendiriannya Bank Bumiputera 100% dimiliki oleh AJB Bumiputera 1912,
perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia. Dalam perjalanan usahanya terjadi
pasang surut usaha sesuai dengan keadaan ekonomi Indonesia. Namun pada saat
krisis moneter yang merebak menjadi krisis multidimensional yang melanda
Indonesia pada akhir tahun 90an, Bank Bumiputera berhasil bertahan untuk
menjadi Bank yang sehat dalam Kategori A dan tidak memerlukan rekapitalisasi.
Sebagai bank yang berhasil menyiasati badai krisis perbankan, Bank Bumiputera
mampu mengelola usaha perbankan yang sehat, berlandaskan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, dengan menganut azas profesionalisme, transparansi,
tanggung jawab, akuntabilitas dan kewajaran.
TAHUN 2002
Bank
Bumiputera go-public dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang
Bursa Efek Indonesia) dengan kode saham “BABP” dan struktur permodalan, susunan
pemegang saham serta komposisi
Setahun kemudian, mempertajam identitas perusahaan
serta mempersingkat penyebutannya menjadi “Bank BP” agar lebih mudah dikenal
dan diingat oleh konsumen. Kini, Bank BP terus berkembang sebagai bank yang
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jasa keuangan bagi seluruh anggota
keluarga: “Bank Sahabat Keluarga - Mitra Cerdas Ceria” yang bermodalkan kepribadian
nasional, kehangatan, kecerdasan serta kepercayaan masyarakat yang dilayaninya.
TAHUN 2003
Kepemilikan
saham yang dimiliki oleh Masyarakat sebesar 25,00% diambil alih oleh PT
Reksatama Dinamika (8,00%), PT Reksasentosa Dinamika (8,00%) dan sisanya
sebesar 9,00% masih dipegang oleh masyarakat.Pada tanggal 14 April 2003, Bank memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam dengan suratnya No. S‑765/PM/2003 untuk
melakukan penawaran umum Obligasi I Bank Bumiputera Tahun 2003 sebesar Rp300
Milyar. Pada tanggal 29 April 2003 obligasi
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Bank
telah membayar lunas seluruh pokok obligasi pada saat jatuh tempo tanggal 25
April 2006.
TAHUN 2004
Berdasarkan Akta Akuisisi No. 8, tanggal 12 Juli 2004, dibuat dihadapan DR A. Partomuan Pohan, S.H.,LLM., Notaris di Jakarta, terdapat pengambilan saham-saham milik pemegang saham Perseroan yaitu :
·
Saham milik PT Cipta Usaha Citra Dana sebanyak
740.000.000 saham atau sebesar 37%
·
Saham milik PT Reksasentosa Dinamika sebanyak
160.000.000 saham atau sebesar 8%,
·
Saham milik PT Reksatama Dinamika sebanyak
160.000.000 saham atau sebesar 8%, dan
·
Saham milik PT Danareksa sebanyak 98.286.000 saham
atau sebanyak 4,91%.
Secara keseluruhan saham sejumlah 1.158.286.000 tersebut
berdasarkan Akta Akuisisi tersebut diatas diambil alih oleh Che Abdul Daim bin
Haji Zainuddin (“Tun Daim Zainuddin”).
Sesuai peraturan Bapepam No.IX.H.1, Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-05/PM/2002 tanggal 3 April 2002, maka setelah
proses pengambil-alihan saham tersebut, Tun Daim Zainuddin melakukan penawaran
tender sejumlah 11.299.000 saham atau sebesar 0,57%
Sehingga setelah pengambilalihan saham
tersebut susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut :
·
AJB Bumiputera 1912 sebanyak 820.415.000 saham atau
sebesar 41,02%
·
Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin (Tun Daim
Zainuddin) sebanyak 1.166.393.500 saham atau 58,32%
·
Masyarakat sebanyak 13.191.500 saham atau 0,66%
TAHUN 2006
Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 Desember 2005, Perseroan melakukan peningkatan modal dasar dari Rp. 500 Milyar menjadi Rp. 2 Triliun dan modal disetor dari Rp. 200 Milyar menjadi Rp. 500 Milyar melalui Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) disertai penerbitan Waran Seri I.
TAHUN 2007
Berdasarkan surat Bapepam dan LK No.S-12/BL/2006 tanggal 10 Mei 2006 dan surat persetujuan Bank Indonesia No. 9/34/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 1 Mei 2007, maka pada tanggal 8 Mei 2007 telah dilakukan penjualan seluruh saham dan waran milik Tun Daim Zainuddin di Perseroan berdasarkanTransfer of Shares Agreement tertanggal 25 September 2006, ditandatangani oleh dan antara Tun Daim Zainuddin selaku penjual dengan ICB Financial Group Holdings AG selaku pembeli, sehingga struktur permodalan, susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham Perseroan setelah penjualan saham menjadi sebagai berikut :
TAHUN 2009
Berdasarkan persetujuan RUPS
tanggal 17 April 2009 yang dituangkan dalam akta No.7 tanggal 17 April
2009 dibuat oleh Notaris Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., yang telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI dengan surat
keputusannya tanggal 26 Mei 2009 No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009, nama
Perseroan dirubah dari PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk (“Bank Bumiputera”)
menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk (“Bank ICB Bumiputera”). Dan dengan surat
keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/45/KEP.GBI/2009 tanggal 11 September
2009, izin usaha atas nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. dialihkan
menjadi izin usaha atas nama PT Bank ICB Bumiputera, Tbk.
TAHUN 2010
·
Struktur kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 30
Juni 2010 adalah ICB Financial Group Holdings AG sebanyak 3.353.540.000 saham
atau 67,07%, AJB Bumiputera 1912 sebanyak 299.336.000 saham atau 5,99%, SGBT
sebanyak 400.000.000 saham atau 8% dan Masyarakat sebanyak 947.124.000
saham atau 18,94%. Dengan Modal Dasar dan Modal Disetor tetap, yaitu
Modal Dasar Rp.2 Triliun dan Modal Disetor Rp.500 Milyar;
·
Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 22 Juni 2010
yang dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPSLB No.33
tanggal 22 Juni 2010, dibuat oleh Notaris DR. A. Partomuan Pohan, SH, LLM
dan pernyataan efektif dari Bapepam tanggal 22 Juni 2010 sesuai Surat
No.S-5539/BL/2010, Bank melakukan Penawaran Umum
Terbatas II (”PUT II”) kepada para pemegang saham
dalam rangka penerbitan HMETD dengan penerbitan Obligasi
Wajib Konversi Bank ICB Bumiputera Tahun 2010 (”OWK”) sebesar Rp 150 Milyar.
OWK diterbitkan tanpa warkat,
dengan nilai nominal per unit Rp100,- dan ditawarkan dengan nilai 100% dari
nilai nominal, berjangka waktu 5 tahun sejak 19 Juli 2010 (“Tanggal Emisi”).
OWK dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 21 Juli 2010.
OWK menawarkan tingkat bunga
tetap sebesar 8% per tahun untuk semester pertama dan bunga
mengambang untuk semester ke-2 sampai semester ke-10 yang besarnya
ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertipikat Bank Indonesia (”SBI”)
berjangka waktu 3 bulan ditambah premi 1% per tahun atau sebesar 8%
per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Bunga OWK
dibayarkan setiap semesteran, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga OWK.
Pembayaran bunga OWK pertama akan dilakukan tanggal 19 Januari 2011, sedangkan
pembayaran bunga OWK terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo OWK adalah
tanggal 19 Juli 2015.
OWK seluruhnya wajib dikonversi
menjadi saham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan pada tanggal 19 Juli 2015
(“Tanggal Konversi”) dan selanjutnya saham hasil konversi akan didistribusikan
kepada pemegang saham tanggal 21 Juli 2015 (“Tanggal Distribusi Saham Hasil
Konversi”). Saham hasil konversi OWK tersebut seluruhnya merupakan saham baru
yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan.
Berdasarkan persetujuan Bank
Indonesia, sesuai suratNo.12/98/DPB3/TPB3-3 tanggal 11 Agustus 2010, dana
hasil PUT II telah diperhitungkan sebagai Modal Pelengkap Level Bawah (Lower
Tier 2) terhitung tanggal 12 Agustus 2010.
Tanggal 25 Agustus 2010 terdapat exercise Waran Seri I
menjadi saham sebanyak 40.999 saham, sehingga struktur kepemilikan Perseroan
berubah menjadi ICB Financial Group Holdings AG sebanyak 3.353.540.000 saham
atau 67,07%, AJB Bumiputera 1912 sebanyak 299.336.000 saham atau 5,99%, SGBT
sebanyak 400.000.000 saham atau 8% dan Masyarakat sebanyak 947.164.999 saham
atau 18,94%. Sedangkan Modal Disetor Perseroan berubah menjadi sebesar
Rp.5.000.040.999,-.
Pada Desember 2010 terdapat exercise Waran Seri I menjadi saham sebanyak
486.078.541 saham, sehingga struktur kepemilikan Perseroan berubah menjadi ICB
Financial Group Holdings AG sebanyak 3.839.572.555 saham atau 69,99%, AJB
Bumiputera 1912 sebanyak 299.336.000 saham atau 5,46%, SGBT sebanyak
400.000.000 saham atau 7,29% dan Masyarakat sebanyak 947.169.986 saham atau
17,26%. Sedangkan Modal Disetor Perseroan berubah menjadi sebesar
Rp.5.486.078.541,-.
Visi & Misi
Visi 2014
Menjadi Bank Retail Terdepan di Indonesia.
Misi
Memberikan kepuasan kepada Nasabah,
mengoptimisasikan Nilai-Nilai bagi Pemegang Saham, memfokuskan diri pada
Konsumen, meraih Segmen Mikro dan SME, semua dicapai melalui standar
Tata Kelola Perusahaan yang tinggi.
Obyektif
Mencapai nilai aset total sebesar Rp 65 trilyun pada tahun 2014,
kesempatan pertumbuhan non-organik yang akan dilaksanakan. ROE paling tidak
20%.
Memfokuskan diri pada segmen retail menengah kebawah
(SME dan Mikro), Perusahaan dan Penjualan Silang.
Memfokuskan diri pada grup konsumen berpendapatan menengah kebawah dan
membuka jalan untuk segmen masyarakat luas.
Jajaran Komisaris
Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Jajaran Direksi
Presiden Direktur *)
Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Struktur Perusahaan
Pencapaian & Penghargaan
Bank ICB Bumiputera Raih Rekor MURI Bidang Pendidikan
Pengenalan Bank
Jakarta, 3 Mei 2010 – PT Bank ICB Bumiputera, pada hari ini tercatat pada Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui kegiatan pendidikan pengenalan Bank yang disebut Funschooling yang dilaksanakan secara serentak diseluruh kantor cabang Bank ICB Bumiputera yang tersebar diseluruh Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tgl 2 mei 2010. Sertifikat MURI diserahkan langsung oleh Ketua Dewan MURI, Djaya Suprana di Menara ICB Bumiputera dan diterima oleh Wakil Presiden Direktur Bank ICB Bumiputera, Dian A. Soerarso.
Kegiatan Funschooling ini diikuti oleh 2500
siswa/siswi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar serta klub anak-anak McDonald
(McKids) yang telah menjadi mitra Bank ICB Bumiputera melalui kerjasama
cobranding kartu ATM tabungan Bung HARI Junior-McKids, yang tersebar di 66
Kantor Cabang Bank ICB Bumiputera di seluruh Indonesia. Kegiatan semacam ini
merupakan yang kali pertama diselenggarakan oleh perbankan dan Bank ICB Bumiputera
merupakan satu-satunya Bank yang cabang-cabangnya secara aktif dan rutin
mengadakanya dan kali ini dilaksanakan secara serentak pada hari yang sama.
Sejak dicanangkannya Program Ayo ke Bank oleh Bank Indonesia pada tanggal 27 Januari 2008, Bank ICB Bumiputera secara konsisten dan rutin mengadakan kegiatan pengenalan Bank dan hingga saat ini telah mengajak kurang lebih 100 sekolah dengan total siswa lebih dari 5000 anak termasuk anak-anak dari klub Mc Kids (McDonald) untuk datang berkunjung ke Bank ICB Bumiputera. Anak-anak sekolah diberi pengetahuan mengenai Bank berlatih bertranksaksi dengan menggunakan uang-uangan dan berperan menjadi nasabah, Teller dan Customer Service.
” Program Funschooling telah aktif dan rutin dijalankan oleh seluruh cabang Bank ICB Bumiputera sejak dicanangkannya program Ayo ke Bank oleh Bank Indonesia hingga saat ini. Bahkan untuk beberapa sekolah Funschooling telah menjadi kegiatan ekstrakulikuler tetap. Pengenalan tentang Bank bagi anak-anak usia dini sangatlah penting untuk menumbuhkan minat menabung dan berhemat sejak usia dini. Bagi Bank kegiatan ini juga sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan account tabungan baik anak-anak maupun orangtuanya” jelas Dian A. Soerarso, Wakil Presiden Direktur Bank ICB Bumiputera.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan khususnya dalam bidang pendidikan yang fokus pada sekolah-sekolah.
Pada kesempatan yang sama, Bank ICB Bumiputera juga memberikan bantuan pendidikan kepada 66 sekolah yang ikut mensukseskan acara ini. Bantuan ini diharapkan dimanfaatkan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut.
Sejak dicanangkannya Program Ayo ke Bank oleh Bank Indonesia pada tanggal 27 Januari 2008, Bank ICB Bumiputera secara konsisten dan rutin mengadakan kegiatan pengenalan Bank dan hingga saat ini telah mengajak kurang lebih 100 sekolah dengan total siswa lebih dari 5000 anak termasuk anak-anak dari klub Mc Kids (McDonald) untuk datang berkunjung ke Bank ICB Bumiputera. Anak-anak sekolah diberi pengetahuan mengenai Bank berlatih bertranksaksi dengan menggunakan uang-uangan dan berperan menjadi nasabah, Teller dan Customer Service.
” Program Funschooling telah aktif dan rutin dijalankan oleh seluruh cabang Bank ICB Bumiputera sejak dicanangkannya program Ayo ke Bank oleh Bank Indonesia hingga saat ini. Bahkan untuk beberapa sekolah Funschooling telah menjadi kegiatan ekstrakulikuler tetap. Pengenalan tentang Bank bagi anak-anak usia dini sangatlah penting untuk menumbuhkan minat menabung dan berhemat sejak usia dini. Bagi Bank kegiatan ini juga sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan account tabungan baik anak-anak maupun orangtuanya” jelas Dian A. Soerarso, Wakil Presiden Direktur Bank ICB Bumiputera.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan khususnya dalam bidang pendidikan yang fokus pada sekolah-sekolah.
Pada kesempatan yang sama, Bank ICB Bumiputera juga memberikan bantuan pendidikan kepada 66 sekolah yang ikut mensukseskan acara ini. Bantuan ini diharapkan dimanfaatkan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut.