Astrid Tiar Yosephine Nasution adalah sosok gadis cantik dan tinggi. Penampilannya tak seperti perempuan umumnya yang cenderung feminin, Astrid malah lebih dikenal sebagai gadis yang tomboy.
Namun, justru dari situlah karir Astrid berawal. Gara-gara tampilan yang tomboy, membuat sang kakak gemes dan berniat mengubah gaya dan penampilan adik kesayangannya seperti wanita umumnya. Tampil cantik dan feminin.
Diam-diam, kakaknya menyertakan Astrid dalam lomba Gadis Sampul. Semua dokumen sang adik dikirimkan ke majalah tersebut pada 2000. Tak disangka, adiknya terpilih sebagai finalis. Mendapat kejutan itu, Astrid tak mengabaikannya. Sejumlah tantangan bagi para finalis pun dilakoni. Hasilnya, Astrid keluar sebagai juara I Gadis Sampul.
Sejak itulah, Astrid mulai berkarir di dunia hiburan. Berbekal juara Gadis Sampul, ia mulai aktif dan kerap berperan sebagai sosok model remaja. Tampil sebagai model di majalah menjadi tak asing lagi bagi gadis kelahiran 12 Juli 1986 ini.
Seperti artis umumnya, dari model remaja, mereka terjun ke sinetron. Demikian halanya dengan Astrid. Tenar jadi model remaja membuat ia dipinang sebagai pemain sinetron, meski cuma figuran. Sinetron pertama yang dibintanginya berjudul Fanya. Kemudian, merembet ke sinetron lain seperti Kafe Biru, Pernikahan Dini, Sejuta Rasa Sayang, Si Cecep dan Wah Cantiknya 2.
Dari artis figuran, sedikit demi sedikit peran Astrid semakin penting. Di sinetron berjudul "Atas Nama Cinta", gadis dengan tinggi badan 169 cm ini mulai kebagian peran utama. Dia memerankan Lila, seorang gadis yang menderita karena perbuatan saudara sendiri, Sissy yang diperankan Jennifer Dunn.
Astrid yang tomboy harus berperan sebagai Lila yang feminin. Lagi-lagi, peran berseberangan dengan gaya aslinya, malah membawa berkah. Sosok gadis feminim yang menderita menggugah rasa iba dan simpati para pemirsa. Sontak, nama Astrid menanjak. Rating sinetron produksi MD Entertainment juga ikutan terangkat tinggi.
Di sinilah, nama Astrid mulai diperhitungkan di dunia persinetronan Indonesia. Ia dianggap sukses membawakan peran dalam sinetron "Atas Nama Cinta" yang diusung dari album Dewa 19. Nama Astrid semakin populer di mata publik.
Sejak itu, wajah gadis Batak kelahiran Jakarta ini semakin sering tampil di layar kaca membintangi beragam sinetron. Bahkan, dia tampil di beberapa stasiun televisi swasta dengan aneka judul sinetron. Di antaranya adalah Atas Pusing Bawah Pening, Topeng, Ajari Aku Cinta, Tangisan Anak Tiri, Buruan Sayang Gue, Roman Picisan dan Kanaya.
Beragam sinetron membuat peran dan karakter yang dilakoninya juga berbeda-beda. Banyak peran antagonis, tak sedikit pula yang protagonis. Dia mengaku paling sulit diminta memerankan wanita feminin. Tetapi, demi karir, tantangan jadi perempuan feminin, diladeninya.
ASMARA
Sebagai sosok artis wanita, hubungan dengan artis pria kerap menjadi gunjingan. Apalagi, jika teman prianya sosok artis yang sangat dikenal di Indonesia. Misalnya, saat Tiar menjalin hubungan dengan pentolan grup band Sheila on 7, Eross Chandra. Hubungan keduanya sempat dekat, namun harus berakhir karena berbeda keyakinan.
Astrid kemudian berlabuh pada pemain sinetron Gading Marten, putra aktor senior Roy Marten. Beberapa kali menjadi lawan main Astrid di sejumlah sinetron, Roy Marten juga berusaha menjodohkan putranya dengan Astrid. Namun, tanpa jasa sang ayah, Astrid dan Gading secara tak sengaja bertemu di pertokoan, kemudian berpacaran.
Namun, rajutan asmaranya dengan sesama artis tak berlangsung lancar. Astrid dan Gading memutuskan berpisah. Meski begitu, Astrid mengaku masih berhubungan baik.
Putus dari Gading, Astrid dikabarkan kecantol pria lain. Dia sempat dikabarkan menjalin hubungan dengan anggota grup band Ungu, Onci. Kabar itu mencuat setelah keduanya beberapa kali kepergok tengah berduaan. Namun baik Onci maupun Astrid menampiknya, dan menegaskan hubungan keduanya sebatas pertemanan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar